HASIL PANEN sama dengan MODAL

''Wah, nek asil panene pak-pok karo modhale le.
Isok nunut mangan ae wis bathi''
(wah kalo hasil panennya impas dengan modal. Bisa untuk makan sendiri saja sudah untung)

(pakde marno, saat ke jakarta ditanya soal panen)

KETIKA ke JAKARTA biasanya pakde Marno selalu naikkereta api kelas *sangat * ekonomi. Meskipun sudah ditawari utk naik kereta bisnis yang berangkat dari semarang, pakde selalu menolak. Alasannya selalu sama --ketika ditanya ''wah pindah-pindah sepur* repot le''. Bener juga saat pakde berangkat memang selalu bawa barang bawaan yang lumayan banyak. Bisa dibayangkan *pegang kening* kalo pisang satu pohon (masak di pohon), beras satu karung (biasanya sisa panen), anggota keluarga yg selalu ikut (sekalian jalan-jalan ke jakarta) menjadi paket wajib saat pergi betapa repotnya pakde kalo haru spindah pindah sepur.


Tema kedatangan ke Jakarta biasanya : Mantenan, Sunatan, Selapanan dan Kangenan. Untuk alasan tema terakhir ini biasanya bisa digabung dengan tema ke-satu, ke-dua ke-tiga.

Sebagai tour leader yang bertanggungjawab pakde tidak ingin dibebani dengan hal-hal tersebut. Selain sudah sepuh juga kadang-kadang kepentok dengan calo tiket di Stasiun Poncol a tau Tawang yang selalu menjadikan wajah-wajah baru sasaran empuk itu dijadikan tipu daya mereka. Walhasil pakde keukeuh dengan keinginannya utk tidak pindah kereta bisnis ato argo. Meskipun kondisi perjalanan ke Jakarta dengan masa tempuh 10 -12 jam itu tidak lebih baik dari bus kota PEDURUNGAN-NGALIAN atau BANYUMANIK-TERBOYO penuh sesak. Seringkali juga tidur lesehan di bawah bangku dan beradu kaki ketemu kaki ato kepala ketemu kaki. asal bisa rebah dan merem .

Betul, pakde bersama anggota rombongan akhirnya sampai juga ke Jakarta turun Jatinegara. Sesampainya di stasiun Jatinegara Mas Nasir sudah sekitar satu jam menunggu. Perjalanan diteruskan dengan mobil ke Bekasi, kerna memang di tempat tersebut kang nasir (biasa dipanggil) berteduh bersama anggota keluarga, anak3 istri 1) .

Istirahatlah, para anggota rombongan di kediaman yang asri tersebut. Anggota K32G (kerukunan Keluarga Kalipang Gabus Grobogan) ini i memang sudah mapan dan sudah menjadi warga JABODETABEK , termasuk logatnya juga sudah susah dibedakan dengan para warga asli. Boso jowonya sudah tergerus oleh masa 20 tahun selepas pergi dari Kalipang kecamtan Gabus Kabupaten Grobogan Jawatengah.


Nah disinilah, cerita tentang KALIPANG itu dimulai. Kami saling tanggap-tanggapan. Pakde *nyecer* bertanya tentang kabar K3 di sini berikut dengan anggota besar keluarga, smua tanpa ada yang ketinggal. Kerna kabar mertua, kabar anak istri dan semua orang yang pakde kenal ditanyakan.

Setelah cukup istirahat, lalu mengalirlah cerita narasi tentang Kalipang. Juga soal panen gabah (padi) yang baru saja dilakukan sebelum berangkat. '' wah nek asil panene pak-pok karo modale le. isok nunut mangan ae wis bathi'' Begitu kata pakde memberi mukadimah narasi tentang hasil panen di Kalipang. Biasanya, lanjut pakde dalam bahasa ngoko alus, panen yang dulu masih bisa beli-beli yang lain.Ya, Biasanya bisa beli keperluan lain setelah panen. Saat ini belum.

BIASANYA BISA.
Panen sekarang --tahun ini--merupakan ujian berat bagi petani Kalipang. Harga pupuk , biaya penggarapan (mbrujul, nggaru semua dengan traktor, nyedot air, nandur, matun, manen) dan yang kurang beruntung harus sewa lahan semua dengan modal biaya, cash lagi. Hanya --yang bisa ngutang dulu-- pupuk yang diambil dari para pengepul desa. Lainnya, mbrujul dan nggaru yang biasanya digerakkan oleh sapi, harus dengan traktor mesin, ngedot air dengan 4 PK, nandur, dan matun serta manen gak bisa diutang dulu harus dibayar kalo ga pingin digrundheli tetangga. Paling-paling minjem tetangga dengan jaminan padi yang sudah *mau akan hendak* kelihatan hasilnya sebagai borg janji pengembalian pinjaman. Masih seperi ini kondisi yang dialami pakde dan sebagian besar petani di KALIPANG. tetep berjuang pakde jangan pernah berhenti berharap dari rahmat AlLOH. K3 dengan LUMBUNGZAKAT akan berusaha untuk berbuat sesuatu, Berbagi untuk kesejahteraan. Minimal berbagi kesabaran dan donasi. Salam buat Bupati Purwodadi-Grobogan; Mas Bambang Puji dan wakilnya Mas Itjek Baskoro. Realisasi janji utk kemakmuran rakyat tentu sangat kami nunggunantikan, dan sapa tahu ada perhatian lebih dari yang sudah-sudah. amin semoga semoga amin.
(elzet/ser)
*sepur: kereta api